Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo (tengah) saat acara round table nasional di Kantor Gubernur Provinsi Sulsel, Makassar, Jumat (15/3/2013). Acara yang bertemakan Optimalisasi Pertanian dan Perikanan Menuju Asean Economic Community 2015 ini dihadiri langsung beberapa gubernur, yaitu Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus, dan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
JAKARTA, The Royal Indonesia TV-- Operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) di Widya Chandra dimana Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar jadi tersangka kini munculkan babak baru menguuak bobroknya dinasti yang menyengsarakan rakyatnya...?. Nama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kini disangkutpautkan.
Para Mahasiswa dan Masyarakat Berdemo di Depan Kantor KPK Tuntut Tanggkap Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Baru-baru ini
Tidak lama usai operasi tangkap tangan, KPK pun mengambil langkah sikap dengan mengeluarkan pencegahan bepergian ke luar negeri kepada Ratu Atut Chosiyah. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah sang adik Tubagus Chaery Wardana alias Wawan ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap kasus pilkada Kabupaten Lebak.
Suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany itu pun kini harus mendekam di tahanan.
Dengan penetapan status tersangka kepada Tubagus Chaery Wardana tersebut kini memperlebar perkara ke ranah politik, dimana hal tersebut dikaitkan dengan dinasti politik Ratu Atut.
Ayahnya, TB H Chasan Sochib atau Haji Hasan adalah tokoh sentral di masa awal dinasti ini menguasi Banten. Sejak tahun 1970-an Haji Hasan dikenal sebagai orang disegani dan jawara Banten. TB H Chasan Sochib meninggal dunia 30 Juni 2011 di Rumah Sakit Sari Asih, Serang.
"Di masa lalu ayahnya inilah yang menyetir jalannya pemerintahan provinsi banten, meskipun sang gubernur adalah Ratu Atut Chosiyah, anaknya," kata Gandung Ismanto, Pengamat Politik Banten, kepadaTribunnews.com Jumat (4/10/2013) malam.
Kini peran sang ayah dimainkan oleh Wawan. Bahkan lanjut Gandung, pakar politik menyebut Wawan sebagai The Man Behind the Governor. "Dia disebut banyak sumber sebagai mastermind atau aktor intelektual dari dinasti politik di Banten," lanjut pria yang juga pengajar di Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Serang.
Dikutip dari berbagai sumber, pada tahun 2006 diketahui, Ratu Atut terpilih menjadi Wakil Gubernur Banten melalui pemilihan langsung, hanya beberapa bulan setelah Pilkada. Atut kemudian menjadi gubernur menggantikan Gubernur Djoko Munandar yang terseret kasus korupsi.Atut kemudian sukses menjadi gubernur Banten di Pilkada tahun 2012 berdampingan dengan Rano Karno.
Selama kepemimpinan Atut, banyak saudaranya yang mendapat tempat strategis di Banten. Pada tahun 2008, adiknya Haerul Zaman terpilih menjadi Wakil Wali Kota Serang, kemudian menjadi Wali Kota Serang setelah sang Wali Kota meninggal......?
Kemudian tahun 2010 Ratu Atut Chasanah yang juga adik Ratu Atut, terpilih menjadi Wakil Bupati Serang. Tak lama setelah itu tepatnya tahun 2011, Heryani yang juga ibu tiri Atut terpilih menjadi Wakil Bupati Pandeglang. Di tahun yang sama, istri Tubagus Chaeri Wardana (adik Atut) yaitu Airin Rachmi Diany terpilih menjadi Wali Kota Tangerang Selatan.
Keluarga terdekat Atut juga sukses di ranah politik menunggangi Partai Golkar. Suami Atut, Hikmat Tomet, menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dan dijagokan lagi oleh Golkar sebagai caleg di Pemilu 2014. Anak Atut, Andika Hazrumy, kini duduk di DPD RI mewakili Banten dan menjadi caleg Golkar untuk DPR RI di Pemilu 2014 mendatang.
Anak tiri Atut, Tanto Warbono Arban juga diajukan menjadi anggota DPRD I Banten di Pemilu 2014 mendatang.
Tidak hanya itu, sebut saja Rosi Khoerunnisa yang juga saudara ipar Atut kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD II Serang dan akan diusung Golkar untuk DPRD I Banten pada Pemilu 2014. Saudara Atut lain yang akan maju menjadi DPD RI 2014 dari Banten adalah Andiara Aprilia Hikmat.
Suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany itu dikenal sebagai pengusaha dan pewaris takhta "Dinasti Haji Hasan" di kawasan Banten.
Lewat berbagai jaringan, baik di pemerintahan maupun ormas, Wawan disebut punya pengaruh kuat menentukan penyaluran dana-dana hibah. Sementara sebagai Ketua Kadin Banten, Wawan punya akses pada proyek-proyek yang didanai APBD.
Menurut Gandung, dari seluruh wilayah Banten hanya Cilegon dan Kabupaten Tangerang yang tidak dikuasai oleh dinasti Haji Hasan. "Itu karena penguasanya berasal dari basis partai yang sama yakni Partai Golkar," kata Gandung.
Seperti diketahui keturunan Haji Hasan tersebar di sejumlah jabatan publik mulai dari Gubernur Ratu Atut Chosiyah, sejumlah anggota DPRD, DPD, bupati dan wali kota di kawasan Banten. Selain Atut, di antaranya adalah Wali Kota Serang Haerul Jaman (adik tiri Atut), Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany (adik ipar), Wakil Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah (adik kandung), dan Wakil Ketua DPRD Kota Serang Adde Rosie Chairunnisa (menantu).
Inilah dinasti yang betul menyengsarakan rakyatnya, bagaimana tidak,,,,? sementara rakyat Banten kerja keras untuk memenuhi kebutuhannya, dinasti ini enak-enakan menikmati fasilitas yang nota bene menggunakan uang rakyat.
"Mobilnya-mobilnya sampai diparkir di luar rumah," ujar kepala keamanan komplek, Husin, saat berbincang dengan Tribunnews.com di lokasi.
Setahu Husin, Wardana memiliki empat Ferrari berbagai tipe, dua Mini Cooper, sebuah Toyota Lexus, dan beberapa Toyota Land Cruiser.
"Biasanya Ferrari-ferrarinya dipanasin sendiri sama pak Wardana. Dan kalau hari Minggu mobil dibawa keluar jalan ke Sentul, mungkin dia ikut club Ferrari. Tapi, memang di komplek ini sebagian warganya punya Ferrari, rata-rata punya dua Ferrari," jelasnya.
Pantauan wartawan saat KPK membuka paksa garasi milik wawan suami Walikota Tangerang Selatan ini ada empat mobil terparkir berbaris di halaman depan rumah Wardana itu. Keempatnya, yakni Bentley B 888 GIF, Land Cruiser TX B 1978 RFR, Land Cruiser VS B 888 TCW, dan Kijang Innova B 1558 RFY. Khusus untuk mobil Bentley dan Kijang Innova telah diberi garis KPK.
Menengok ke belakang barisan keempat mobil tersebut, terdapat sejumlah mobil dan sebuah motor Harley Davidson terparkir di garasi seluas sekitar 10x5 meter persegi. Namun, karena sebagian pintu garasi ditutup, hanya motor Harley Davidson dan mobil Toyota Lexus hitam yang terlihat jelas dan body Ferrari berwarna merah.
Banyaknya mobil yang dimiliki oleh Wardana juga diakui seorang tetangga bernama Udin.
Udin mengaku pernah melongok bagian dalam garasi rumah Wardana. Di garasi itu terdapat delapan mobil, di antaranya mobil Lamborghini Apentador berwarna putih, Ferrari F 430 berwarna merah dan Nisan GTR berwarna putih, Bentley berwarna hitam, RollRoyce berwarna hitam dan Land Cruiser berwarna hitam.
"Kalau yang Toyota Innova itu bisa kelihatan dari luar," ujar Udin masih menurut Udin, Wardana ikut dalam klub mobil sport.
"Kalau yang Toyota Innova itu bisa kelihatan dari luar," ujar Udin masih menurut Udin, Wardana ikut dalam klub mobil sport.
"Yang mobil Landcruiser sama Lexus sering dipakai sama Bu Airin, itu mobil dinas soalnya," jelas Udin.
Sepengetahuan Udin, Wardana memang kolektor mobil sport. "Awalnya dia punya Ferrari seri apa saya lupa warna kuning kunyit, terus diganti sama Ferrari sport F340, terus mobil Lamborgini dulu, lalu tukar tambah sama mobil Mini Cooper. Kalau Nissan GTR baru belakangan dia beli second," papar Udin.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengakui, setelah menetapkan tersangka pasca-operasi tangkap tangan, KPK langsung melakukan penggeledahan dan pencegahan terhadap beberapa pihak.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung mengirim surat permintaan pencegahan ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, atas nama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
"Permohonan cegah Gubernur Banten Ratu Atut tadi siang kami terima dari KPK," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, Kamis(3/10/2013) malam.
Ketua KPK Abraham Samad menuturkan akan mendalami sejumlah pihak terkait untuk mengungkap peranan Ratu Atut.
"Atut dipanggil dan diperiksa sehubungan dengan kasus suap Ketua MA. Dalam waktu dekat akan diminta memberikan penjelasan seterang-terangnya agar terungkap kasus ini," kata Samad yang ditemui usai acara HUT TNI ke-68 di Lanud Halim Perdanakusuma, Sabtu (5/10/2013).
Akankah dinasty ini akan beralhir seiring dengan operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) di Widya Chandra.....? Kita tunggu langkah KPK berikutnya dalam memberantas para koruptor di negeri ini.
Posted By : Lensa Jakarta / Jurnalis Lawan Korupsi (JLK)
News Source : Humas KPK / Beberapa Media / Tribunnews.com


Tidak ada komentar:
Posting Komentar