Arsip Blog

Senin, 17 Juni 2013

SBY : "Saya Siap Menanggung Risiko dan Tanggung Jawab Atas Kebijakan yang Tidak Populis Ini "


Presiden SBY memberi keterangan pers mengenai perkembangan perekonomian dewasa kini serta RAPBN-P 2013, di Kantor Presiden, Rabu (12/6)

Jika hanya memikirkan kepentingan politik sendiri, Presiden tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). "Saya siap menanggung risiko dan tanggung jawab atas kebijakan yang tidak populis ini daripada menyerahkan beban ke pemerintahan selanjutnya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers di ruang kerjanya, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (12/6) 

Rapat paripurna pengesahan APBN-P 2013 yang terkait dengan kenaikan harga BBM telah disepakti dengan melakukan voting. DPR menerima APBN-P 2013dengan begitu mendukung kebijakan yang tidak populis demi pemerintahan selanjutnya.....?

Postur APBN-P 2013 ini disiapkan untuk menunjang rencana pemerintah mengurangi subsidi BBM. APBN-P 2013 juga memuat kompensasi dari kenaikan harga BBM meliputi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (Balsem) untuk rakyat miskin sebesar Rp 150 ribu per kepala keluarga selama 4 bulan.

Hasil voting, 338 suara dari 5 partai yakni PD, Golkar, PAN, PPP, dan PKB menerima APBN-P 2013, sedangkan 181 suara dari 4 partai yakni PDIP, PKS, Gerindra, dan Hanura menolak. Berikut hasil voting kenaikan harga BBM:

Menerima APBN-P 2013 :


Partai Demokrat 143 suara
Golkar 98
PAN 40
PPP 34
PKB 23



Menolak APBN-P 2013 :


PDIP 91 suara
PKS 51
Gerindra 25
Hanura 14


Lebih lanjut,  Presiden  menjelaskan tujuan dan alasan menaikkan harga BBM bersubsidi ini. Pertama, selama ini subsidi BBM justru banyak dinikmati oleh golongan mampu yang tak berhak. Selain itu dengan dikuranginya subsidi BBM maka akan tersedia anggaran untuk membantu rakyat miskin.

Masyarakat miskin akan mendapatkan kompensasi atas kenaikan harga BBM ini. Bantuan dan proteksi sosial atau dana kompensasi, ujar Presiden SBY, secara moral wajib diberikan kepada saudara-saudara yang kurang mampu. Pemerintah saat ini telah menyiapkan beberapa bentuk kompensasi, seperti Bantuan Langsung Sementera Masyarakat (BLSM), Beras untuk Masyakarat Miskin (Raskin) yang ditambah, Program Keluarga Harapan (PKH) yang ditambah anggarannya, beasiswa untuk murid miskin, dan lain-lain.


Posted By : Lensa Jakarta
News Source : Situs Resmi Presiden Republik Indonesia- Dr.H. Susilo Bambang Yudhoyono 

1 komentar:

  1. ya... kurang lebih 18 bulan berkuasa, pak beye sudah nggak ada kepentingan kedepannya lagi. yang nanggung seluruh elemen masyarakat indonesia tapi yang menikmati sekelompok kaum kaum borjuis yang tak pernah nasionalis sama sekali.
    tidak pernah terpikirkan lebih mendasar masalah bbm karena pembantu pak beye nggak pernah memikirkan sama sekali.
    mari dicoba dari angkutan umum dibenahi terlebih dahulu di tata dengan aturan yang lebih tertib dan manusiawi.

    BalasHapus